Minggu, 23 November 2014

TELECOMMUTING

Telecommuting atau Telework adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.

Dengan kata lain, kegiatan bepergian ke kantor atau tempat kerja digantikan dengan hubungan telekomunikasi Dengan sistem ini, banyak karyawan yang pada akhirnya bekerja di rumah, sementara lainnya, yang lazim disebut pekerja nomaden (nomad workers) atau web commuters menggunakan teknologi komunikasi untuk bekerja dari kafe atau tempat lain yang nyaman bagi mereka

Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain. Kedua pemakai ini bisa berdekatan tetapi bisa berjauhuan. Kalau menilik arti harfiah dari telekomunikasi (tele = jauh, komunikasi = hubungan dengan pertukaran informasi) memang teknik telekomunikasi dikembangkan manusia untuk menebus perbedaan jarak yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi perbedaan waktu yang sekecil mungkin.

Telecommuting (bekerja dirumah atau jauh dari kantor) sudah ada sejak lama yaitu sejak tahun 1973 dan digagasi oleh Jack Nilles. Konsep ini memiliki popularitas tinggi sampai saat ini dimana memang banyak pekerja yang melakukan telecommuting. Ada beberapa alasan kepopularitasan Telework yaitu :
  • Adanya sensitivitas pencemaran lingkungan.
  • Bagi karyawan adanya frustasi dan biaya untuk berangkat ke kantor/tempat kerja.
  • Bagi atasan adanya biaya pemeliharaan ruang kantor .
  • Adanya berbagai pilihan dan kemampuan yang ditawarkan oleh teknologi komunikasi elektronik dan internet.
  • Mengurangi kemacetan lalu lintas.

Alasan-alasan tersebut didukung dengan manfaat telecommuting itu sendiri khususnya bagi dunia kerja.


Manfaat bagi pengusaha/ atasan :
  • Kemampuan untuk menarik dan mempertahankan pekerja: Pekerja tidak perlu repot pulang pergi, sehingga kemampuan untuk telecommute dipandang sebagai aset untuk tawaran kerja potensial.
  • Peningkatan pelayanan pelanggan : Karyawan yang telecommute cenderung menjadi lebih bahagia dan kurang terganggu, sehingga menawarkan layanan yang lebih baik bagi perusahaan dan pelanggan.
  • Mengurangi biaya untuk ruang kantor.
  • Penigkatan produktivitas Karena karyawan yang telecommute cenderung lebih produktif.

Manfaat bagi karyawan :
  • Fleksibilitas dalam penjadwalan.
  • Mengurangi tenaga dan waktu untuk pergi ke kantor.
  • Mengurangi biaya transportasi ke kantor sehingga hemat bahan bakar.
  • Mengurangi stress, banyaknya gangguan yang intens di kantor seperti banyaknya orang, latar belakang yang ramai, dan lain-lain.


Disamping manfaatnya, ternyata telecommuting juga memiliki beberapa kekurangan seperti :
  • Telecommuting tidak mudah untuk diterapkan. Hal ini karena tidak sekedar fleksibilitas tempat dan jam kerja, melainkan juga menuntut gaya manajemen, pola hubungan kerja, dan bahkan knowledge, skills dan attitudeyang sangat berbeda dari karyawan. Tidak semua pekerjaan cocok dengantelecommuting.
  • Hubungan/relasi sosial berkurang. Teknologi memang menyebabkan segalanya jadi lebih cepat dan praktis, namun hal ini justru mengakibatkan hilangnya social presence yaitu kehadiran sosial. Telecommuting enyebabkan tidak adanya hubungan yang lebih dekat antara para karyawan dan juga antar karyawan dan atasan. Menurut saya hal ini seolah seperti kita bekerja sendiri-sendiri dan tidak saling terhubung secara sosial satu sama lain. Padahal dalam pekerjaan penting sekali adanya hubungan dan komunikasi sosial yang erat agat pekerjaan dilakukan secara maksimal.
  • Antara karyawan akan merasakan alienasi /terasing karena tidak atau jarang berhubungan dengan rekan kerja maupun atasannya.
  • Adanya kendala-kendala teknologi seperti internet yang mati, gangguan pada jaringan dan lain-lain yang bisa menganggu pekerjaan.

Telecommuting memiliki dampak positif maupun negative. Dampak positifnya adalah lingkungan menjadi lebih sehat dan meperbaiki iklim. Studi pada tahun 2008 menunjukan bahwa hal yang menjadi perusak iklim adalah perjalanan sehari-hari karyawan dari rumah menuju kantor. Hal ini akibat emisi karbon dari penggunaan kendaraan. Selain itu mengurangi penggunaan fasilitas kantor lainnya yang juga mengkonsumsi energi, antara lain lampu, komputer, Air Conditioner, dan sebagainya.


Sementara dampak negatifnya ( Badri Munir Sukoco , 2007 : 74) adalah  :
  • Pegawai bisa menghindar dari pengawasan pihak manajemen.
  • Pegawai akan beranggapan bahwa Telecommuting menyebabkan mereka terkucil dari rekan kerjanya.
  • Pegawai akan kehilangan interksi sosial.
  • Pegawai kemungkinan besar beranggapan Telecommuting menambah tingkat stress pada rumah tangganya karena seluruh pekerjaan dikerjakan di rumah.




Berangkat dari hal ini, muncul sebuah ide tentang penciptaan kantor virtual. Kantor virtual adalah kantor dimana pekerjaan yang dapat dikerjakan di lokasi geografis manapun selama lokasi tersebut terhubung dengan lokasi tetap perusahaan melalui teknologi komunikasi elektronik. Kantor virtual disebut juga dengan otomatisasi kantor yaitu, sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan.
Telecommuting menjadi alternatif yang menarik bagi para karyawan di kantor dan juga para pemberi kerja. Ketika para karyawan menikmati tunjangan berupa fleksibilitas dan menghindari perjalanan kerja yang jauh, perusahaan mendapatkan keuntungan dari peningkatan produktivitas dan biaya-biaya yang terkait dengan kantor ( Boone dan Kurtz, 2007 : 465).

Jaringan telekomunikasi terdiri atas dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Perangkat transmisi
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempaat ketempat yang lain (baik dekat, maupun jauh). Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optik maupun udara, tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.

2. Perangkat penyambungan (switching)
Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai seperti yang diinginkannya. Perangkat penyambungan disebut masih menggunakan sistem manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang diingininya.

3. Terminal
Terminal adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia atau lainnya) menjadi sinyal elektrik atau elektromagetik atau cahaya.
Ini diperlukan karena perangkat transmisi yang mampu menyampaikan informasi tersebut dari satu tempat ketempat yang lain yang umumnya tidak dekat dalam waktu cepat, memang mempersyaratkan agar sinyal informasi diubah menjadi sinyal listrik (untuk dilewatkan kabel) atau menjadi sinyal elektromagnetik (untuk dilewatkan udara) atau menjadi sinyal cahaya (untuk dilewatkan serat optik).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar